tittle : Shortly Love Letter [prologue 1]
author : me and my lovely grandmom, HOTA MARIHOT
genre : fluff, romance
rating : PG-13
pairing : KazukixYuuto
warning : malexmale, typo , bad story , bahasa alay xD
dislclaimer : mereka milik saya! #plak
Kazuki sangat senang setelah membaca surat balasan dari Yuuto. Tidak diragukan lagi bahwa Yuuto mengajaknya berkencan. Dia sangat girang bahkan sampai hampir melemparkan sebuah guci mahal ke dinding flatnya yang sederhana. Ia melompat-lompat seperti kucing dan salto kesana-kemari. Yuuto memberi nama seekor kucing dengan namanya, itu berarti Yuuto tidak melupakannya. Dan Kazuki yakin Yuuto tidak akan pernah.
Ia membuka gorden jendelanya dan membiarkan sinar matahari pagi memandikannya. Tidak bisa ia menyembunyikan sebuah senyuman di bibirnya yang tajam dan bertindik itu. Seminggu lagi, pikirnya, dan sahabat terbaiknya di dunia mengajaknya pergi berjalan-jalan. Oh tidak, Yuuto tidak menyebutnya sebagai sahabat terbaik. Yuuto menganggapnya lebih dari itu. Dan Kazuki tidak bisa menyembunyikan sinar kemerahan di pipinya yang disambut oleh cahaya mentari yang datang dari jendelanya. Jendela yang pagi itu terlihat lebih besar daripada biasanya.
Lelaki jangkung itu mendadak teringat dengan handphone-nya. Ia lari ke dalam kamar untuk mengambil benda lipat yang kecil itu. Sudah sangat yakin di pikirannya bahwa ia akan menghubungi Yuuto. Dengan cepat ia meninggalkan pesan singkat untuk Yuuto bahwa ia pasti datang di acara kencan yang sangat spesial itu. Ketika akhirnya pesan singkat itu terkirim, seseorang menghubunginya. Foto thumbnail di monitor handphone-nya adalah wajah Byou, namun ia sudah merasa bahwa belum tentu Byou yang mengubunginya saat itu.
“Moshi-moshi,” Sapanya kepada siapapun yang berada di seberang sana,
“Osh, Kaz!” Suara itu membuat Kazuki sedikit lebih lama berpikir hingga akhirnya menyadari bahwa seseorang di sebrang sana meamng bukan Byou.
“Yo, Rui?”
“Kau mau menyetujui undangan untuk kita di Scan63 minggu depan?” Tanya Rui. Kazuki bisa mendengar suara Byou dan Jin di belakang suaranya.
“Oh, tentu. Aku akan membicarakannya dengan Momo-chan nanti sore. Hey, kau sedang apa disana?”
“Well, kami sedang sarapan di pinggir jalan. Manabu menraktir kami—tentu saja karena dipaksa.”
“Oh… eh???” Kazuki memelototkan matanya. Walaupun tidak bisa dilihat dari seberang, tapi tetap saja Kazuki memelototi foto thumbnail Byou di monitor handphone-nya dengan kaget. “Apa maksudmu dengan kami??”
“Aku, Byou, dan Jin.” Jawab Rui singkat.
“KENAPA AKU TIDAK DIAJAK??”
“Karena kau tidak mau bangun. Ini sudah jam 11 dan jam sarapan sudah lewat. Kau sendiri yang menolaknya tadi pagi.”
Grrh~~ sialan mereka semua…
Kazuki berlari ke arah kalendar yang ada di sebelah pintu masuk kamarnya. Semenjak didaulat menjadi leader, Kazuki yang pemalas terpaksa harus mencatat semua jadwal dan kegiatan di kalendernya. Jika dilihat perbedaannya dari tahun lalu, maka kalender tahun ini sangatlah berantakan dengan segala corat-coret dengan spidol berwarna-warni. Berbeda sekali ketika tahun sebelumnya, dimana jika ada suatu waktu hendak tampil, ia hanya akan mendapatkan sms dari Yuuto-chan.
Dengan cepat Kazuki mengambil spidol besar dan menujuk kepada tanggal yang ditunjukkan oleh Rui. Ketika hendak melingkarinya, Kazuki mendadak teringat sesuatu. Lagi-lagi ia memelototkan matanya.
Itu hari yang sama dengan hari dimana ia berencana berkencan dengan Yuuto.
*-*-*-*
From : Kazuki ♥
Subject : Yuuto-chan, aku pasti datang. Tunggu aku ya ♥
Oh, tidak. Kazuki memberi simbol “♥” di akhir pesan singkatnya. Itu sudah cukup membius Yuuto dan membuatnya jatuh terkapar lagi di atas kasur. Pagi yang indah, ujarnya dalam hati. Ia melihat langit-langit kamarnya yang berwarna putih dan sinaran matahari yang memantul di kamar bercat putih itu, serta angin-angin yang mengajak gorden menari. Ia akan segera bertemu dengan Kazuki. Seseorang yang paling dirindukannya saat itu.
Ketika sedang membayangkan apa yang akan mereka lakukan di Taman Yamada sambil tersenyum, seekor kucing mengeong dan loncat ke sampingnya. Kucing berbulu Jingga itu mendengkur dan meminta Yuuto untuk mengelusnya.
“Hai, Kazuki,” Sapa Yuuto pada kucingnya yang kini dalam posisi tidur di sampingnya. Yuuto terus mengelus kepala dan dagu si kucing yang ia beri nama Kazuki itu hingga Kazuki tertidur dan terus mendengkur riang. “Kau tau tidak, aku sudah tidak sabaar lagi…”
*-*-*-*
Waktu berlalu teramat cepat. Hari minggu di akhir bulan itu, Screw mendapatkan undangan untuk bermain di Scan63, sebuah undangan yang tidak lagi bisa ditolak Kazuki dengan kuasa apapun, karena ia sudah terlajur bilang “iya” kepada yang lain. Selain itu Momo-chan pasti akan menghukumnya jika melakukan hal bodoh. Tapi jadwal mereka hanya sampai jam 11 siang, jadi masih ada banyak waktu untuk pergi ke Taman Yamada yang berada di selatan kota Tokyo.
Kazuki bermain dengan mulus seperti biasanya. Ia bisa dengan sempurna memendam pikirannya untuk dirinya sendiri. Musik Screw bisa membuatnya relax, dan teriakan fans adalah suatu keajaiban. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan keajaiban lain. Setiap kali ia menoleh ke kanan untuk menyapa teman-temannya, ia tidak pernah merasakan apa yang dulu selalu dirasakan olehnya. Sesuatu yang datang begitu cepat, tetapi juga pergi terlalu cepat. Sebuah senyuman yang tidak bisa digantikan oleh senyuman Rui, walaupun sudah sekian bulan mereka tampil bersama-sama.
Tapi Kazuki berusaha untuk tidak mempermasalahkannya. Ia akan bertemu Yuuto beberapa saat lagi. Dan dengan perasaan itu ia bisa memainkan lagunya lebih mulus lagi. Byou dan Jin memberinya isyarat, jempol yang mengarah kepadanya membuatnya lebih bersemangat lagi.
Acara usai dan mereka semua berkumpul di backstage. Seperti biasa, Kazuki melakukan rutinitasnya sebelum dan sesudah tampil: push up. Ia melompat dan berdiri, dan melihat Byou datang menghampirinya.
“Hari ini ada yang berbeda,” Ujar Byou sembari memincingkan matanya.
“Apanya? Oh, aku hanya sedikit menaikkan rambutku.”
“Bohong. Aku tau, kau akan bertemu dengan Yuu, kan?” Byou sangat to the point dan kena sasaran.
Kazuki yang kaget spontan berpose kuda-kuda karateka, dan wajahnya merah mendadak dengan mata membentuk O.o
“Ghahahahahahaha!!” Byou tertawa dengan keras. Bahkan cenderung berlebihan.
“Darimana kau—”
“Ah, dasar imbisil, kita sudah saling kenal hampir seumur hidup!” Goda Byou.
Giliran Kazuki memincingkan matanya kepada Byou.
“Tapi sayangnya setelah ini kita harus bertemu dengan Pak GM di kantor.” Seseorang tiba-tiba muncul dari balik gorden hitam, membuat Kazuki terlonjak kaget dan pose kuda-kudanya menjadi sangat aneh.
“Apa maksudmu?” Tanya Kazuki pada Jin, sosok yang sebelumnya ia sangka hantu itu.
“Momo-chan yang bilang, kan?” Jin berjalan mendekat dan memastikan hanya ada mereka bertiga di ruangan itu. “Well aku sudah mencoba untuk memundurkan jadwalnya sampai besok, tapi aku tidak punya daya apapun.” Ujar Jin dengan wajah penuh sesal.
“Apa maksud kalian? Apa kalian bersekongkol untuk—”
“Untuk memberi kesempatan padamu bertemu dengan Yuu? Tentu saja!” Sahut Byou, yang diiyakan dengan anggukan Jin.
Wajah Kazuki merah padam tetapi ia berusaha keras menutupinya dengan membuang mukanya dan berjalan kearah gorden hitam. Matanya memindai semua benda yang ada di ruangan itu. Ia menemukan satu sisi yang di dindingnya tertempel dengan apik sebuah jam dinding bertema punk. Tak disangka ternyata jam di dinding itu sudah lewat dari jam 12 siang.
*-*-*-*
Handphone di saku Yuuto bergetar. Dengan cepat ia membuka dan membaca isi dari pesan singkat yang dikirimkan seseorang padanya itu. Pesan dari Kazuki.
From : Kazuki ♥
Subject : tunggu sebentar, Yuu. Aku ada urusan mendadak. Ugh, Momo-chan masih saja menyebalkan!! Terima kasih sudah berbaik hati menunggu! XD
Aku pasti datang ♥
Tanda “♥” selalu membuat Yuuto terpaku. Ia tersenyum memandang layar monitor handphone-nya dan membalas pesan singkat itu. Setelah memasukkan kembali handphone hitam itu ke dalam saku, Yuuto segera membeli tiket dan masuk ke dalam taman hiburan Yamada. Ia segera menemukan stand yang menjual lemon dan membelinya dua gelas. Lalu berkeliling taman untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Ia menemukan sebuah bangku di bawah pohon yang menghadap langsung ke Roller Coaster. Kazuki sangat suka Roller Coaster, dan saat itu ia membayangkan akan bersenang-senang bersamanya di atas benda yang bergerak cepat dan berputar-utar itu.
*_*_*
“Kaz, bisakah kami meminta perhatianmu sebentar saja?” Tanya Pak GM dengan sinis.
Kazuki dengan malas mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Pak GM yang duduk di kursi paling ujung dari meja persegi panjang di ruang rapat. Rapat leader-manajer ini sangat membuatnya frustasi. Ia melihat Kai berbisik kepada Sakai dan ia yakin mereka sedang membicarakannya. Untuk kali pertama seumur hidupnya ia muak dengan kegiatan yang diadakan oleh manajemen yang menaungi bandnya itu.
“Maaf, aku rasa aku sedang tidak enak badan.” Ujar Kazuki santai. Ia merapikan kertas-kertas dan buku catatan yang berserakan di meja, yang telah ia tindih dengan kepalanya yang berat hingga terdapat beberapa bekas noda keringat disana.
“Itu bukan alasan. Kita sedang membicarakan proyek kita di Shibuya Ax.” Ujar sang Pak GM dengan serius.
Mau bagaimana lagi. Kazuki sudah putus asa ketika melihat arloji di tangannya yang sudah menunjukkan pukul lima sore. Yuuto pasti sudah pulang. Kazuki menggelengkan kepalanya dengan kepala yang menumpu pada tangan kanan. Ia merasa gelisah dan marah bercampur menjadi satu.
*-*-*
Dengan sabar Yuuto duduk dan menanti selama lima jam lamanya di taman itu. Seseliweran orang sudah berganti wajah. Beberapa kali anak kecil menghampirinya untuk membagi es krim dengan Yuuto. Beberapa kali pula ia bermain dengan mereka tanpa beranjak dari bangku yang menghadap Roller Coaster itu. Tapi sampai matahari hampir terbenam pun ia masih belum melihat kehadiran Kazuki.
Angin senja mulai berhembus. Akhirnya lelaki itu memutuskan untuk pulang.
*-*-*
Untuk kesekian kalinya Kazuki menatapi jam di benda lipat yang sedari tadi di keluar masukkan ke dalam sakunya, “Oke, Rapat kita lanjutkan besok” ujar GM yang nampaknya ikut suntuk karena kelakuan Kazuki yang sedari tadi terus mengeluh dan terlihat gelisah, “dasar Kazu-kun, bodoh !” umpat momo, Kazuki hanya mengangkat kedua bahunya dan bergegas menuju taman Yamada.
"Yuuto, apa dia masih menungguku ?” batin Kazuki, sembari menatap jam yang menunjukan pukul tujuh malam.
“arrrrrrrgh! Dasar GM bodoh ! kutu kupret ! Sialan ! ku sumpahi kau melajang selamanya !” Umpat Kazuki kesal sembari menendang pintu lokernya, Kazuki kemudian terduduk di depan Lokernya “yang bodoh itu aku” ucap Kazuki pelan, dengan cepat ia berdiri dan mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar dari Kantor itu. “aa,, Kazuki ! mau ikut kamu makan ? Manabu bilang ia ingin mentraktir kita!” ajak Rui ketika bertemu dengan Kazuki yang sedang bergegas melewati kumpulan teman-teman seperjuangannya tengah berkumpul di lobby kantor itu, “duluan saja, aku akan menyusul” jawab Kazuki. Rui hanya mengangguk pelan sembari menatapi temannya itu keluar dari kantor. “na, it’s show time” ujar Byou sembari tersenyum licik sembar melihat kearah Jin dan Manabu, Rui yang tak tahu apa-apa hanya melihat kearah Byou,Jin, dan Manabu yang tengah berpandangan.
Yuuto, aku percaya padamu seperti kau percaya padaku, tunggulah aku
“haaatchim~~” desiran angin malam membuat pria cantik ini berkali-kali bersin, sesekali ia meneguk kopi hangat yang ia beli dari mesin minuman yang berada tepat di sampingnya.aku tahu kau akan datang, aku percaya itu batin Yuuto sembari tersenyum, waktu kini tengah menunjukan pukul 08:30 malam, dan Kazuki belum juga datang. “Kazu-chan , kau akan datangkan ?” ujar Yuuto yang mulai putus asa, satu hal yang membuat Yuuto membatalkan kepulangannya tadi, sepintas ia mendengar suara Kazuki yang memanggilnya dan memintanya menunggunya. “urrrrgh, Baka Yuuto!! Kazuki pasti datang ! pasti !” ujar Yuuto sembari mencubit pipinya sendiri. Tiba-tiba mata Yuuto terbelalak dengan apa yang ia lihat di depannya, sesosok pria yang membuat jantungnya berhenti berdetak, membuat memori ingatannya memacu akan kenangan bersama pria itu, “Osashiburi na, Yuu” ujar pria itu.
Kazuki dengan cepat memarkirkan mobilnya tepat di depan taman yamada, bergegas ia masuk kedalam taman yang sudah gelap gulita itu, “sudah kuduga, dia pasti sudah pergi” ujar Kazuki sembari melihat kedalam taman itu. drrrt drrrt drrrt handphone Kazuki bergetar,
From : unknown number
Subject : jika kau masih mempunyai harapan, pergilah ke rumah kosong berwarna hijau di pantai yang berada di sebelah barat taman yamada, atau kau akan kehilangan dia untuk selama-lamanya
Mata Kazuki terbelalak melihat isi pesan itu, dengan cepat otaknya merespon “YUUTO !” pekiknya, Kazuki berlari kearah mobilnya dan memacu kecepatan mobilnya kearah barat, yuuto… batinnya.
@@@@
“enak ?”
“uunh..”
“kau menikmatinya?”
“unnnnnh..”
“kalau begitu, kau akan ku beri lebih”
“Byou..”
“hmm?”
“ …aku suka”
Byou tersenyum lembut kepada pria cantik di depannya ini “kau tidak berubah ya, Yuu”. Sekarang Yuuto-lah yang tersenyum kepada Byou.
“ini Kare tambahannya !!” ujar Jin yang bersemangat sembari menuangkan Kare kedalam mangkuk Kare milik Yuuto “gyaaa,, sankyuu Jin! Aku suka sekali Kare ini !” ujar Yuuto sembari menuangkan kuah Kare kedalam nasinya.
Jin dan Manabu tertawa tingkah laku Yuuto yang terlihat sangat kelaparan, “kemana perginya leader kita yang bodoh itu?” ujar Jin, “entahlah, si bodoh satu itu. Lihat, Yuu sampai kelaparan begini” jawab Manabu.
Yuuto kemudian menatap kearah Jin dan Manabu dengan pandangan penuh arti, “hmm?” ujar Manabu yang berhasil menangkap arti lain dari pandangan Yuuto. “Kazu-chan menjadi penggantiku sebagai leader ?” ujar Yuuto, Jin , Byou, dan Manabu serempak mengangguk. Spontan Yuuto tertawa lepas, “heihei hei, habiskanlah dulu makanan di mulutmu itu, baru kau tertawa” ujar Byou. Yuuto masih sedikit terkekeh, Manabu memberikan Yuuto segelas air. “aku terkejut mendengar hal itu” ujar Yuuto. Sekarang Byou, Jin dan Manabulah yang tertawa.
“Byouuu~~! Jiiiiin~~! Mana-chaaaaan~~!! Target utama nampaknya sebentar lagi sampai !!” teriak Rui yang berlari kearah Byou, Byou tersenyum dan menatap Yuuto dengan pandangan penuh arti. “maaf ya Yuu” dengan segera Yuuto di bekap oleh Byou, tangan dan kakinya di pegang oleh Jin dan Rui.
Sementara, Manabu melancarkan aksinya.
@@@@
Kazuki tiba, namun keadaan terlihat sangat sepi. drrrt drrrt drrrt handphonenya kembali bergetar.
From : My Soul
Subject : Kazu-chan , bila kau melihat bintang terang di sebelah barat, dan lihatlah tepat di bawah naungan atap jerami, maka kau akan menemukan apa itu ‘harapan’.
Kazuki mengerutkan keningnya, “apa masud Yuuto ?” ujar Kazuki.
“blaaaaaaaaaaaaaaaaar dhuaaaaaaaar” tiba-tiba kembang api memecah keheningan di pantai itu, bintang di sebelah barat? batin Kazuki, otak Kazuki bekerja cepat, ia berhasil memecahkan apa yang di maksud dari Yuuto, dengan cepat dan bergegas Kazuki berlari kearah sumber kembang api itu.
dan lihatlah tepat di bawah naungan atap jerami
Kazuki mematung begitu melihat apa yang ia lihat tepat di depan matanya.
“Yuuto ?” ucapnya pelan.
Yuuto tersenyum, wajahnya sangat memerah, “Kazu-chan,, Osashiburi ne” ujar Yuuto.
Kazuki berjalan pelan kearah Yuuto, ia tak bisa memalingkan pandangannya kearah yang lain.
Ini Yuuto loh ! Yuuto !! Yuuto ku ! Miliku !!! batin Kazuki.
“bruuuuuk”
“eh, Kazu-chaaaaan !!!” pekik Yuuto, bergegas ia menghampiri Kazuki yang terjatuh tepat di depannya. “ee, daijoubu ka Kazu-chan ???” Tanya Yuuto sembari membantu Kazuki berdiri. Kazuki hanya tertunduk.
“hei, kau menangis ya?” Tanya Yuuto polos, “kamu ini seperti anak kecil saja, baru jatuh begitu sudah nangis.. dasar payah !” ledek Yuuto kepada Kazuki.
Secara tiba-tiba Kazuki memeluk Yuuto, “kamu ini bodoh atau polos sih ? aku menangis kerena aku bertemu dengan mu, dasar bodoh !” ujar Kazuki sembari memeluk pria tersayangnya itu.
Yuuto terdiam, “ka-kazu-chan” ucapnya terbata-bata. “terimakasih, terimakasih, sungguh.. terimakasih.. terimakasih kau sudah mau menungguku..” ujar Kazuki, Yuuto mengangguk pelan dalam pelukan Kazuki, perlahan pelukan itu melonggar, “Yuuto, seperti apa yang kamu tanyakan di surat mu, apakah kita sekarang menjalin sebuah hubungan khusus? Kamu salah ! yang benar adalah, kita tengah menjalin hubungan special !” ujar Kazuki sambil menyentil hidung Yuuto, Yuuto tersenyum sembari mengerutkan dahinya, “letak perbedaannya dimana ?” Tanya Yuuto polos, Kazuki mendadak cemberut karena pertanyaan bodoh dari Yuuto. “lupakan !” ujar Kazuki ketus, dan Yuuto menggelembungkan pipinya.
Kini Kazuki menatap Yuuto lurus, “Yuuto, maukah kau menemani ku ? mengisi waktu-waktu sepiku ? menemaniku dalam suka dan duka ? mengisi bagian kosong di hatiku ? dan mewarnai hari hari ku ?” Yuuto tersenyum lembut, “bodoh!” ujar Yuuto sambil tersenyum. Kazuki membalas senyuman Yuuto, dan meluncurkan sebuah ciuman manis tepat di bibir mungil Yuuto.
”Aishiteru na Yuuto”
“eheeeeeeeeeeeeeeem , sepertinya ada dua pasangan yang sedang memadu cinta dan kasih bersama” ledek Manabu sambil bersiul.
Sontak Kazuki dan Yuuto menjauhkan wajah mereka, “eh, kalian semua kenapa disini ? katanya mau makan ?” Tanya Kazuki dengan wajah merah dan sibuk mengalihkan perhatian.
“hei, leader bodoh ! kau harus menjaga Yuu demi kami !” ujar Jin sambil memberikan sebuah kotak mungil. Kazuki memandangin kotak itu, dan membukanya. Ternyata kotak itu berisikan sebuah cincin pasangan.
“Omedetoo na Yuu ,, Baka Kazu mo !” Ujar Jin
Yuuto tersenyum kepada Jin, dan kemudia menatap wajah merah Kazuki.
Kazuki menutupi wajahnya dengan sebelah tangannya, wajahnya benar-benar merah pada saat itu.
“ughh ,, sialan!” umpat Kazuki pelan, yuuto terkekeh.
Kazuki kemudian memandangi Pria cantik di depannya itu, kemudian terbelalak.
“YUUTO !! KENAPA KAU MENGGUNAKAN PAKAIAN SEPERTI GAUN ITU ???” teriak Kazuki histeris ketika menyadari Yuuto tengah memakai gaun pengantin putih dengan rambut yang digelung keatas dan di balut oleh cadar, Yuuto memandang Kazuki dengan tatapan aneh, “kau baru sadar ??” Tanya Yuuto, Kazuki mengangguk pelan.
Yuuto kembali menggelembungkan pipinya.
“sudahlah, lupakan masalah gaun itu, gaun itu tidak ada artinya.. yang penting sekarang kau pasangkan cincin itu ke jari manis Yuu dan cium dia !” Ujar Byou yang Nampak bosan sembari menepuk-nepuk pundak Kazuki. Kazuki lebih terkejut lagi ketika melihat Byou dengan pakaian ala pendeta, “Oh, c’mon Baka Kazu, baju ini membuatku kepanasan you know ??” Ujar Byou sambil mengipas-kipaskan tangannya untuk membuat sedikit angin.
Kazuki melihat kearah teman-temannya “HONTOU NI ARIGATOU NAA MINNA ! AISHITERU YO !!” teriak Kazuki, spontan semua yang berada di sana tertawa.
“kau,Kazuki.. apakah kau bersedia, menemani Yuuto sebagai pendamping hidup mu, dalam suka dan duka ? melingunginya segenap jiwa mu?” ujar Byou berlagak seperti Pendeta yang lazimnya.
“ya, aku bersedia” jawab Kazuki sambil tersenyum kepada Yuuto.
“dan kau, Yuuto .. apakah kau bersedia merawat dan melayani Kazuki sebagai pendamping hidupmu ? dalam suka dan duka ? menerima dia yang bodoh dan apa adanya ?” ujar Byou lagi kepada Yuuto.
“tentu saja aku bersedia” jawab Yuuto sambil terkekeh mendengar pertanyaan dari Byou tadi.
“kalian kini sah menjadi pasangan, errrrr .. kekasih [?] .. kepada kedua mempelai di persilahkan bertukar cincin dan mencium pasangannya” ujar Byou.
Kazuki berbalik kearah Yuuto dan begitu juga sebaliknya, kemudian, Kazuki memasangkan Cincin berwarna perak berinisialkan K.Y kejari manih Yuuto, dan begitupun Yuuto, kemudian Yuuto menunduk dan Kazuki megangkat cadar Yuuto. Kazuki dan Yuuto berpandangan lalu serempak tertawa lepas” Kazu-chan” panggil Yuuto, “hmm??” sahut Kazuki “ bila kau melihat bintang terang di sebelah barat, dan lihatlah tepat di bawah naungan atap jerami, maka kau akan menemukan apa itu ‘harapan’” ujar Yuuto, lalu di sahut dengan sebuah ciuman dari Kazuki.
“Aishiteru, Yuuto”
~FIN~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar