Selasa, 22 Juni 2010

[FanFic] Sweety Vanilla - 1

Title : Sweety Vanilla
Chapter : 1/?
Author : Pure me xD lol
Pairing : KazukixYuuto , ManabuxRui
genre : who's care abt genre ? xD
Rating : err .. SU deh *plak* gag ding , 15+ laa xDD

okay here we gooooooooooooooooooooooooooo~ x33



@@@kayuukimi@@@



Di suatu pagi yang cerah, ada dua insan yang saling bercengkrama di depan kompor panas yang tengah mengerjakan tugasnya untuk memanaskan air. “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~!!! TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK~~!!” jerit Yuuto dengan sekuat tenaga, airmatanya keluar dari dua bilah matanyanya yang bening itu. “oh ayolah, Yuu-chan. Ini tak akan seburuk yang kau kira” pinta Kazuki sambil memegang tangan Yuuto lembut, sedangkan Yuuto masih terisak. “kau Jahat Kazu-chan ! jahaaaaat~!” rengek Yuuto lagi sembari menghapus airmatanya pelan. “hauu~ c’mon babe.. ini kan Cuma….” “Cuma pakaian MAID kan ??” potong Yuuto, Kazuki mengangguk polos sambil tersenyum berusaha meyakinkan Yuuto, “hikss .. kau jahaaaaaaaaaat!!” Yuuto kembali menangis. “please babe, ini tak akan lebih buruk dari pada kau harus mengenakan bikini bertali !” goda Kazuki, tangisan Yuuto semakin jadi. Kazuki sedikit patah semangat karena usahanya untuk memakaikan pakaian Maid kepada kekasihnya tersayang itu nampaknya gagal, karena pria cantiknya itu terus - terusan menolak dan menangis karena paksaannya itu, dan Ting otak mesum Kazuki bekerja cepat dan membuahkan sebuah ide yang baginya sangat luar biasa namun seperti biasa, tetap saja Mesum. “Yuu-chan, kalau kau tak mau memakai pakaian Maid ini aku akan memperkosa mu !” ancam Kazuki, Yuuto yang tertelungkup memeluk meja makan pun berdiri menatap tajam mata Kazuki dengan aura tatapan membunuh “dengar ya Kazu-chan, aku masih punya harga diri sebagai PRIA walaupun aku seorang UKE ! aku tak akan mau memakai pakaian MAID itu ! lebih baik kau memperkosa ku dari pada aku harus memakai pakaian laknat yang melambai lambai itu !” jelas Yuuto, Kazuki menatap Yuuto nakal, dan Yuuto sadar apa yang ia katakan barusan itu adalah SALAH BESAR, Karena itu sama saja menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan makan siang seekor Singa buas. “ma-maksud ku aku lebih baik memakai pa-pakaian maid itu~!” ujar Yuuto terbata-bata ketika Kazuki mulai menyerangnya. Kazuki dengan cepat mendaratkan bibirnya dengan Buas ke bibir Yuuto yang manis tipis. “mmmmh~ ka.. mmmmh” desah Yuuto pelan, “kata-kata yang sudah di ucapkan tidak bisa di tarik lagi~!” bantah Kazuki yang tau kalau Yuuto akan memohon agar Kazuki tidak menumpahkan nafsunya pagi itu, dan Yuuto hanya bisa pasrah dengan apa yang akan di lakukan orang yang paling ia cintai sekarang itu. Meja makan yang tadinya telah siap sebagai tempat sarapan manis mereka kini berubah menjadi tempat Panas yang akan menjadi saksi bisu bumbu bumbu cinta yang teracik di dalam sejarah cinta Kazuki dan Yuuto. Bahkan suara air panas yang tengah mendidihpun tak bisa mengusik acara “Sarapan Manis Kazuki” itu.

@@@kayuukimi@@@

“Mana-chaaaaaaaaan~ Ohayou gozaimasuu~~” panggil manja Rui sembari membangunkan Manabu yang masih tertidur pulas dalam balutan selimut hangatnya, Manabu terlihat sangat letih. Dan itu tentu saja karena semalaman penuh ia menghabiskan waktunya bersama Rui. “mmmmh.. Rui, biarkan aku tidur sebentar lagi ya.” Pinta manabu dengan suara sedikit serak, “de-demou.. aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu” ujar Rui dengan suara yang menggambarkan kalau sebentar lagi butiran butiran Kristal matanya akan berguguran. “arrrgh,, baik baik, aku bangun ! ku mohon jangan menangis di depan ku Rui” ujar Manabu sembari bangu dari kasur empuknya dengan malas dan mata yang berat. Rui tersenyum manis dan kemudian menghampiri Manabu, mencubit pipi manabu dan kemudian mengecup pipi manabu, “morning kiss~!” ujar Rui sembari malu malu, Manabu tersenyum melihat wajah Malaikatnya yang tengah merah dan malu malu itu “bodoh!” , ujar manabu sembari menjitak pelan kepala Rui. “aku mau cuci muka dulu, kau duluan saja” ujar manabu lembut, Rui mengangguk pelan dan membalas senyuman Manabu. “eits, tunggu!” ujar Manabu sembari menarik tangan mungil Rui, dengan cepat Manabu mengecup bibir Rui, “morning kiss~!” ujar Manabu sambil melepas ciumannya. Rui terdiam dan mematung, dan kemudian Manabu mengelipkan sebelah matanya dan berlalu menuju kamar mandinya, wajah Rui menjadi panas dan merah padam. Manabu selalu bisa membuatnya berdebar-debar, dan itulah yang membuat Rui yakin kalau Manabulah orang yang paling ia cintai sampai akhir hayatnya.

@@@kayuukimi@@@

Rui sedang menunggu Manabu di ruang makan, ia masih melayang karena mengingat apa yang baru saja dilakukan Manabu terhadapnya, “kyaaaaaaa~” jeritnya dengan pelan. “padahal aku dan Mana-chan kan tidak ….” “tidak apa ?” potong Manabu yang memeluk Rui dari belakang, “unh, gapapa .. lupakan” ujar Rui sambil tersenyum. Manabu membalas senyuman Rui, dan kemudian duduk di samping Rui, “kau mau makan yang mana Mana-chan ? aku sudah masak banyaaaaak makanan untuk mu” ujar Rui sambil menunjukan semua makanan yang ada di meja makan itu. Manabu terkekeh “hei, kau kira aku punya perut yang cukup besar untuk menghabiskan semua makanan ini ?” ujar Manabu, mata Rui mulai berkaca-kaca, “oh, tidak! Bukan maksudku aku tidak mau makan masakan mu, tapi semua ini terlalu banyak” jelas Manabu yang berusaha menenangkan Rui, “bagaimana kalau kita ajak yang lain untuk ikut sarapan dengan kita” ujar Manabu member usul, Rui mengangguk sebagai arti setuju. Manabu pun meraih ganggang telepon yang tepat berada di belakang Rui,dan memutuskan untul menelpon Kazuki sebagai korban pertama.

~In Kazuki Apato~

“drrrrt drrrrt drrrtt drrrrrrt drrrrt”

Yuuto melihat kearah sbelah kirinya, dan melihat handphone Kazuki bergetar, “Kazu-chan, ha-hand-pho-phone mu aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah~” ujar Yuuto yang masih dalam permainan Kazuki yang buasI. “abaikan saja!” ujar Kazuki yang masih sibuk dengan permainannya, “ughhhh, tapi i-itu aaaaaaaaaaaaaaaah, dari Mana aaaaaaaaaaaaaaaah bu~” ujar Yuuto yang berhasil membaca nama orang yang menelpon kazuki itu, Kazuki pun menghentikan pekerjaannya dengan malas, dan mengangkat telepon dari Manabu, “yo! Buu~!” ujar Kazuki, “yo! Kii~! , ke apato ku sekarang, tanpa penundaan, atau aku akan mematahkan pen*s mu menjadi 5 bagian” ujar Manabu yang langsung mematikan telepon. Kazuki mengerutkan dahinya, “nnh, nande na Kazu-chan ?” Ujar Yuuto yang menatapi wajah Kazuki yang terlihat aneh. “unh, Manabu memintaku untuk pergi ke apatonya sekarang” jawab Kazuki, Yuuto membulatkan bibirnya. “kenakan pakaian mu, kita pergi bersama” ajak Kazuki, Yuuto mengangguk. “tapi sebelummnya, kita selesaikan dulu permainan kita ini~~~!!” ujar Kazuki sembari menerjang Yuuto lagi. xD

@@@kayuukimi@@@

Back to Manabu Apato

“kau hanya mengundang Kazuki ??” Tanya Rui, manabu menggeleng, “jin dan byou juga” jawab Manabu, Rui membulatkan bibirnya , “eh, kau belum menghubungi mereka” uar Rui lagi, “dalam hitungan ketiga, Byou dan Jin akan ada di ruangan ini” ujar Manabu, Rui hanya mengerutkan dahinya sebagai tanda bingung. “1..2………….3” hitung Manabu dan, “Yo! Manabu !” sapa Jin yang ajaibnya ada di depan pintu ruang makan milik Manabu, sontak Manabu dan Rui tertawa. “eh?? Ada yang salah ??” Tanya Jin yang Nampak bingung, “iie , daijoubu daijoubu.. duduklah” ujar Manabu yang masih sedikit terkekeh. Jin pun menuruti apa yang Manabu katakan, “etoo, mana byo ?” Tanya Jin, Manabu dan Rui kompak berpandangan, “yang seharusnya bertanya seperti itu aku” ujar Manabu. “buuuuuuuuuuuuu~ kami dataaaaaaaaaaaaaaaaaaaang~~” teriak Kazuki dari depan Pintu ruang makan itu, Manabu melemparkan sebuah tomat tepat kearah Kazuki, namun berhasil di hindari dan kini tomat itu mendarat tepat persis di kepala milik …. BYOU !

Kazuki sontak tertawa, sementara Yuuto yang sedari tadi menggandeng tangan Kazuki, memukul kepala Kazuki dan membantu Byou membersihkan wajahnya. “aku dosa apa sampai teganya kau melemparkan tomat ini kepadaku Manabu ??” ujar Byou dengan tampang lost puppy-nya. Manabu pun berulang-ulang kali meminta maaf. “naa, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang ?” Tanya Kazuki sembari menatapi sederet makanan yang tersedia di depannya. “etoo, begini . karena Rui hari ini menyiapkan makanan terlalu banyak untuk ku, jadi aku memutukan untuk mengundang kalian untuk sarapan bersama disini” jelas Manabu, dan di sambut oleh anggukan dari Rui. “eh? Rui ? kalian pacaran ??” Tanya Kazuki blak blak-an , sontak wajah Rui dan Manabu memerah. “tidak seperti itu.” Ujar Rui, lalu Rui membuat gerakan seperti “uppps, aku salah ngomong” , “iya, Rui benar . ini tidak seperti yang kalian duga” sambung Manabu lagi, dan kali ini Rui sukses merasakan rajaman pisau tajam yang tengah menusuk tepat di jantungnya. “oh, baguslah kalau begitu, kalau kau menjalin hubungan dengan Rui, bagaimana dengan Ran-chan?” ujar Kazuki tanpa menyaring kata-katanya. “Ran-chan ?? dare ??” Tanya Rui yang tiba-tiba penasaran dengan seseorang yang bernama Ran itu. “Ran-chan itu adalah …”

“TOLONG JANGAN BAHAS MASALAH RAN LAGI!” potong dan bentak Manabu, kazuki pun menutup mulutnya, suasana menjadi sangat tidak enak. “maaf, aku permisi” ujar Rui, ia pun dengan segera berlari keruang dari ruangan yang mengeluarkan aura sesak itu, air mata Rui sudah tidak tertahankan lagi, ia terisak, air matanya turun begitu deras, kakinya terus berjalan sampai ia menemukan sebuah pintu kamar tempat ia bisa mengeluarkan semua emosinya saat itu.

Acara sarapan bersama itupun berlangsung dengan aura suram, Manabu sama sekali tidak memakan sarapannya, “etoo, Manabu, gomen ne .. gara-gara aku kau jadi ..” “daijoubu ne baka Kazu” ujar Manabu memotong kata-kata Kazuki. “baiklah, kalau begitu kami permisi” pamit Kazuki, Yuuto, Byou, dan Jin setelah membantu Manabu membereskan ruang makannya.

Manabu tersender di sofa empuknya, “Ran……..” panggilnya dalam hati. Manabu pun memejaman matanya, dan perlahan terlelap dalam keletihannya. Namun sesaat ia terbangun lagi dan teringat kepada Rui. Manabu pun segera mencari Rui kesegala ruangan yang ada di apatonya, dan ia memenemukan Rui yang sedang terbaring memeluk sebuah guling dan terlelap, airmatanya masih mengalir. Manabu membelai rambut Rui pelan dan menghapus airmatanya, Manabu membopong Rui pergi ke kamarnya, dan membaringkan Rui disana. “Gomen ne” bisik Manabu di telinga Rui. Manabu pun berlalu.


TBC~

@@@kayuukimi@@@

comment pleaseeeeeeeee~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar